Translate

Jumat, 26 April 2019

FF Yaoi/ HaeHyuk/ Chapter 4/Crossdressing make this Love?



Chapter sebelumnya > FF Crossdressing ch 3

Crossdressing make this Love?

HaeHyuk (Lee DongHae x Lee HyukJae)

Lit bit!DooJoon x Ailee , Kim SooHyun x Suzy. Slight! Hyukjae x Suzy Donghae x Ailee

YAOI, Straight, OOC, typo(s), bayangin Hyuk gak punya otot. Maaf jika ada bahasa Korea dan Inggris yang penulisannya salah

---------------------------------------------------------------------------------------------

Saat Matahari mulai redup karena tertutup awan. Saat cahaya matahari sudah tak terlalu sakit untuk dipandang mata. Saat warna langit telah berubah warna dari yang biru menjadi kuning kemerah-merahan. Dengan kata lain sore itu, Donghae dan Doojoon sedang duduk di taman tepat dibawah pohon Sakura yang sedang melepaskan kelopak(?) bunganya karena Korea telah memasuki musim gugur.

"Aku tidak bisa mencintainya, Joon." Sesal Donghae dengan memandang lurus ke jalan.

Doojoon mengeras mendengarnya. "Tapi bukankah belakangan ini kalian semakin dekat?" sama dengan apa yang dilakukan Donghae, Doojoon bertanya dengan memandang lurus ke jalan didepan mereka.

Donghae tidak menjawab dia hanya memandang sendu jalan. Menundukkan kepalanya Doojoon kemudian melanjutkan percakapan "Ah, tidak! Kalian memang terlihat dekat sejak awal..kau menerimanya" terkekeh(?) meremehkan.

"Aku sudah berusaha mencintainya seperti apa yang kau katakan. Tapi tidak ada Joon! Tidak ada perasaan lebih dari seorang adik untuknya. Selama ini aku akan memperlakukannya sebagai adik seberapapun keras aku mencoba berusaha untuk mencintainya. Aku tetap tidak bisa jatuh kepada Ailee, Doojoon-ah"

"Apa yang kurang darinya, Donghae?"

"Tidak. Ini bukan karena kekurangannya. Dia adalah gadis yang baik sangat baik seperti apa yang kau katakan saat kau memintaku menerima pernyataan cintanya. Dia adalah gadis yang ceria dan perhatian seperti apa yang katakan saat kau memohon padaku untuk menerimanya."

Ya karena sejak awal Donghae memang tidak menerima pernyataan cinta Ailee karena dia tertarik pada gadis cantik itu. Tetapi karena Doojoon selaku temannya dan sahabat Ailee yang memintanya bahkan waktu itu Doojoon sempat akan bersujud dihadapan Donghae kalau Donghae tidak menahannya. Dan Doojoon juga yang mengatakan jika Ailee akan membuat Donghae jatuh hati jika Donghae mau memberikan kesempatan bersama Ailee. Karena itulah Donghae mencoba menerima Ailee.

Tapi selama 4 tahun menjalani hubungan, Donghae menyadari perasaannya tidak berubah terhadap Ailee. Dan Donghae tidak mungkin membohongi Ailee lebih dari ini.

"Dan aku telah melepaskannya"

"Tepat saat hari pertama ujian Joon"

"DONGHAE! KAU" sebelum sempat melanjutkan protesnya Donghae telah berkata deluan "Aku tidak ingin semakin menyakitinya lebih dari ini Doojoon. Aku selalu merasa bersalah aku menerimanya karena kau dan bukan karena aku memiliki perasaan padanya"

.

Ailee membeku di belakang mereka. Dia bisa menerima ketika Donghae memutuskannya hari itu, walaupun yah sakit itu pasti ada tapi setidaknya sikap Donghae padanya tidak berubah. Tapi dia tidak tau jika semua ini karena Doojoon yang meminta Donghae menerimanya. Memang dia meminta bantu Doojoon untuk mendekatkanya dengan Donghae, tapi bukan meminta Doojoon membuat Donghae menerimanya.

Air matanya jatuh, jadi dari awal Donghae tidak benar-benar ingin mecoba mencintainya karena dia sudah tau akhirnya akan bagaimana. Ia pergi dari situ, padahal tadi ia ingin mengajak mereka makan karena ia baru mendapat upah pertamanya dari part-timenya.

.

DRRRTT

Donghae mengambil smartphone disakunya membuka pesan yang masuk. Tersenyum geli kemudian membalasnya. Dan Doojoon melihat semuanya.

Doojoon menghela nafas "Dan kau telah jatuh padanya."

Donghae melebarkan matanya kaget untuk sesaat -masih di depan layar smartphonenya sambil mengetik balasan pesan barusan- kemudian menekan tombol send. Dia mengetahuinya batin Donghae.

Donghae terkekeh sambil kembali memasukan smartphonenya ke saku "Aku tidak mengerti dengan perasaan seperti itu. Bukankah perasaan seperti itu menyusahkan?"

Doojoon melihat Donghae terkejut. Seandainya Doojoon tidak mengenal orang ini, atau jika Donghae bukanlah Donghae ingin rasanya menghajar wajahnya hingga babak belur. Doojoon benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran orang disampingnya.

"Tapi yang pasti aku nyaman bersamanya. Aku tidak ingin dia meninggalkanku! Aku tidak suka melihat dia begitu ketakukan! Aku ingin selalu bisa menyentuhnya! Aku benci melihatnya menangis! Aku ingin selalu menjadi orang pertama yang dibutuhkannya! Dan aku ingin dia selalu bergantung padaku!" tegas Donghae dengan tangan terkepal dan ekspresi serius.

Doojoon bisa menarik kesimpulan. Donghae benar-benar jatuh kepada Hyukjae. Huh~ bagaimana kalau Sekolah tau ketua Osis mereka adalah seorang gay atau hanya untuk Hyukjae???, karena Donghae tidak pernah menunjukkan kesukaannya pada lelaki selama ini.

"Aku bisa lihat, kau benar-benar telah jatuh padanya huh~" Donghae melihat Doojoon sebentar kemudian tersenyum memandang jalan. Ya sepertinya ia benar-benar telah jatuh pada Hyukjae.

.

"Jadi ada yang ingin kau jelaskan padaku Joon?"

"AILEE" melebarkan mata mereka ketika melihat Ailee berada didepan mereka.

Setelah percakapan terakhir mereka, sebenarnya Doojoon ingin mengakhirinya namun mereka terdiam beberapa menit disana tanpa percakapan dan malah Ailee yang berada didepan mereka kini.

"Hm, maaf. Donghae oppa bisa meninggalkanku dengan Doojoon berdua!?" Itu pernyataan bukan pertanyaan. Berdiri dari duduknya "Hm baiklah. Kalau begitu aku deluan" Donghae lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Ailee kemudian duduk ditempat Donghae. Ia kembali lagi saat telah pergi agak jauh tadi. Dia ingin menyelesaikan masalah ini. Sebenarnya apa tujuan Doojoon melakukan ini, dia tidak perlu belas kasihan terhadap perasaannya itu menyakitkan. Bukankah mereka sahabat dari kecil.

Doojoon menceritakan semuanya. Dia melakukan itu karena tidak ingin melihat Ailee terluka. Dia melakukan itu karena begitu menyayangi Ailee.

"Aku menyukaimu" ungkap Doojoon akhirnya. Dan ekspresi terkejut dari Ailee

"Aku tau ini seperti aku tidak punya perasaan mengatakan hal ini saat hubunganmu baru berakhir, tapi aku hanya tidak ingin menyembunyikan apapun lagi darimu"

Ailee sempat ingin menjawab tapi Doojoon memotongnya.

"Kau tidak perlu menjawabnya. Kau tidak perlu membalas perasaanku. Kau tidak perlu memikirkan ini. Aku tidak berharap apa-apa, hanya kumohon jangan ubah sikapmu terhadapku Ailee-ah"

Tidak ada balasan, tidak ada pembicaraan hingga 5 menit berlalu.

"Joon bisa tinggalkan aku sendiri? "

"AI..."

"Kumohon" lirih Ailee sambil menunduk.

Seperti dadanya tertekan oleh beban berat, sakit sekali melihat orang yang disayanginya seperti ini "Maafkan aku" kemudian dengan berat hati meninggalkan Ailee di bangku taman.

ooOOoo

"Kenapa mengirimiku pesan ancaman seperti itu Hyuk?" kekeh Donghae sesaat sesampainya di apartemennya.

"Karena kau lama. Katanya cuma sebentar, tapi aku menunggumu selama 5 jam disini. Jangan-jangan kau berkencan dengan Ailee." Ada yang sadar ekspresi Hyukjae berubah sedetik tadi?

"Jangan berlebihan Hyuk, ini bahkan masih belum sampai 2 jam" Donghae tidak menjawab dan hanya memutar matanya atas sikap berlebihan Hyukjae.

BIP BIP BIP BIP BIP BIP

CKLEK

"Sama saja! Kenapa mengganti password? Dan bahkan tidak memberitahuku?"

"Aku baru menggantinya kemarin. Ada yang masuk kedalam apartemenku kemarin."

Hyukjae tidak memberikan respon dan hanya menatap Donghae khawatir. Donghae yang melihat itu lalu mengelus pipi Hyukjae mengatakan ini baik-baik saja. Kemudian mengacak rambut Hyukjae yang kali ini tidak merapikannya kembali. Lalu Donghae masuk kekamar mengganti seragamnya dengan baju rumah sedangkan Hyukjae duduk di sofa.

"Tidak berganti?" Tanya Donghae sambil membawa beberapa buku dari kamarnya. Hyukjae hanya mengangguk lalu menuju kamar Donghae. Oh hendak mengganti bajunya yang sengaja dia simpan beberapa di lemari Donghae.

"Hyukee"

Tanpa protes karena namanya, dia berbalik sebelum sempat memutar gagang pintu kamar Donghae. "Aku tak apa sungguh. Ini bukan karenamu Hyuk. Lagian bukan hanya apartku yang kemasukan, beberapa apartemen juga." ucapnya menenangkan Hyukjae.

"Benarkah?" Tanya Hyukjae untuk meyakinkan, ngomong-ngomong nadanya sudah kembali ceria. "Hu'um" balas Donghae singkat yang tersenyum melihat sifat Hyukjae yang cepat sekali berubah. Kemudian Hyukjae memasuki kamar Donghae untuk berganti.

Jadi ujian hari ini adalah Sains yang melibatkan Fisika dan Kimia itu kenapa kemarin dia memaksa Donghae menginap di apartemennya agar bisa belajar hingga larut. Dan hari ini juga Hyukjae berencana menginap di apartemen Donghae karena besok adalah ujian Matematika. Tapi tadi saat pulang Sekolah Donghae bilang tidak bisa bersama ke apartemennya karena ada urusan sebentar.

"Kau kesini naik taksi?"

BUGH

Satu pukulan mengenai paha Donghae. Donghae mengaduh.

"Karena tidak mungin kau mau berjalan kaki dengan keadaan panas seperti tadi."

"Aku meminta jemput Haesung hyung"

"Manja"

BUGH BUGH BUGH

Kali ini Hyukjae menjadikan lengan Donghae sand-sack tinjunya.

"Oke oke maafkan aku kekeke"

ooOOoo

Sore itu Suzy dan beberapa temannya tidak termasuk Ailee- pergi ke café tempat Hyukjae bekerja aka café milik Leeteuk aka ELF cafe. Suzy mengajak teman-temannya karena mendengar Hyukjae kerja part time disana dan ingin bertemu dengannya karena beberapa hari ini dia belum bertemu dengan Hyukjae. Namun, beberapa menit berlalu dia tidak menemukan sosok Hyukjae disana atau. tidak mengenalinya. Khukhukhu

Di saat pandangannya masih mengelilingi café mencari Hyukjae pandangannya tidak sengaja bertemu dengan Donghae yang memasuki café -meski sempat heran dengan selera Donghae karena Suzy tidak pernah menyangka Donghae suka mengunjungi Café- Suzy melambaikan tangan menyapa Donghae -dengan Donghae yang menghampiri tempatnya untuk sekedar menyapa dan lalu menuju meja di pojok dekat pintu pegawai tempat biasanya dia dan Hyukjae duduk-.

Tidak lama Hyukjae yang memakai baju maid datang membawa segelas Americano dingin kearah Donghae. Heran kenapa pesanan Donghae datang bahkan Donghae belum memesan? Ini karena sudah menjadi rutinitas jika Hyukjae bekerja maka Donghae akan selalu hadir pada jam yang sama di tempat yang sama, entah nantinya mereka akan mengobrol atau Donghae hanya akan sibuk dengan kertas-kertasnya.

“Bagaimana mereka bisa ada disini?" tanyanya pada Donghae setalah meletakkan Americano Donghae -sambil melirik kearah meja Suzy-. Sedikitnya dia bersyukur karena mereka sepertinya tidak mengenalinya dengan baju maid ini. Hyukjae berkata begitu karena tadi saat bertatapan dengan Suzy -saat melayani pelanggan lain- dia sepertinya tidak ambil pusing.


"Tanyakan pada mereka" ujar Donghae sambil menyisip Americanonya.

TUK

"Kalau aku tidak berpakaian seperti ini aku akan langsung menanyakan pada mereka tanpa perlu bertanya padamu" Kesal Hyukjae memukul kepala Donghae dengan nampan yang di bawanya lumayan keras- yang menimbulkan ringisan dari Donghae.

"Maaf, itu karena kau menyebalkan!" dengus Hyukjae sambil mengusap bekas pukulannya di kepala Donghae yang menimbulkan senyuman pada bibir Donghae yang masih menyisip Americanonya -nyaman-.

Sesaat setelah Hyukjae melepas usapannya, Suzy tiba-tiba menghampiri meja Donghae yang membuat Hyukjae melebarkan matanya dan secara diam-diam memundurkan diri sambil menunduk dan memutar tubuhnya perlahan agar Suzy tak melihatnya. Hal itu mengundang Donghae untuk terkekeh melihat kelakuan lucu Hyukjae. Kekehan itu mengusik Suzy untuk melihat kearah pandangan Donghae.

"Donghae oppa kau menyukai wanita itu? Aku tidak menyetujui kau selingkuh dari Ailee"

Oh sepertinya Suzy belum mengetahui pasal Ailee telah berpisah dengan Donghae. Dan Donghae tidak mau ambil pusing lalu menanyakan tujuan Suzy menghampirinya.

"Ngomong-ngomong kenapa memanggilku?”

“Oh, eum.... oppa, a..pa.. Hyukjae oppa sedang dekat dengan wanita saat ini?" Donghae menautkan alis tidak mengerti atas pertanyaan Suzy. Suzy yang mengerti ekspresi Donghae lalu menjelaskan maksud pertanyaannya.

Mengelus tengkuknya, menghela nafas "Kami sudah putus dari seminggu yang lalu"

Membuat Donghae sedikit terkejut dengan pernyatan itu. Seminggu yang lalu berarti itu sehari setelah mereka pulang dari rumah orang tua Hyukjae. "Dia bahkan bertindak lebih cepat dariku" gumam Donghae yang hanya bisa didengar olehnya sambil tatapannya melihat kearah Hyukjae yang terlihat cemberut sedang bercakap dengan seorang gadis kecil.

"Dan sejak hari itu aku belum bertemu dengan Hyukjae oppa"

"Makanya kau ke café ini karena mengetahui ia bekerja part time disini?" Tanya Donghae yang mendapat anggukan dari Suzy.

"Jadi apa oppa tau... itu... Hyukjae oppa... wanita?" Tanya Suzy sambil mengusap tengkuknya malu pasalnya dia seperti seorang stalker mantannya sekarang, padahal dia hanya ingin tahu, ya hanya itu.

.

"Jadi siapa wanita itu? Kekasih Donghae?" Tanya Kangin saat Hyukjae menghampirinya di meja kasir -sedang lenggang-.

"Ani, mantanku" ujarnya sambil melihat Donghae dan Suzy dengan intens ingin tau apa yang mereka bicarakan.

"Kau cemburu?"

"Ani, aku hanya ingin tahu apa yang mereka bicarakan. Tidak seperti biasanya mereka berdua punya bahan obrolan selama itu"

"Mungkin mantanmu menyukai Donghae setelah putus denganmu. Kau tahu Donghae punya visual yang-"

"Hyung! Jahat sekali sih bahasannya visual" Hyukjae tanpa sadar memoutkan(?) bibirnya.

"Hyung hanya bicara fakta"

"Jangan memajukan bibirmu, macam anak gadis saja" Eteuk yang datang dari dapur lalu mencubit bibir pout Hyukjae.

"Teuk hyung juga. Ini semua karena Kangin hyung! Bahasannya visual, kan nyebelin" Hyukjae mengusap bekas cubitan atau lebih tepatnya japitan Teuk hyungnya.

"Yah fakta gimana" goda Eteuk. Makin majulah bibir Hyukjae mendengar jawaban Hyukjae.

"Tambah maju lagi hyung cium nih" giliran Kangin yang menggoda

"Males, bukan good kisser juga" ujarnya lalu melarikan diri ke pelanggan yang baru memasuki Cafe.

"YA! Dasar dongsaeng kurang ajar. Gak tau aja aku paling ahli soal cium mencium. Ya kan?" ujar Kangin sambil menaikkan alis ke arah Eteuk.

Eteuk yang mendapat signal itu kemudian "Hh pede"

Membuat Kangin mengutuk dongsaeng imutnya itu habis-habisan karena kekasihnya pun tidak mengakui ia sebagai good kisser. Sementara Eteuk bahagia bisa menggoda kekasihnya.

.

"Apa yang ingin kau bicarakan jika bertemu dengannya. Mungkin aku bisa menyampaikannya?" ujarnya tanpa mengindahkan pertanyaan Suzy, setelahnya meneguk Americanonya.

"Eum.. aku juga tidak tau, mungkin hanya sekedar menyapa?" ujar Suzy lirih diakhir kalimatnya. Membuat perasaan bersalah itu muncul, karena entah kenapa Donghae merasa tau alasan Hyukjae putus dengan Suzy. "Mianhae" bisik Donghae yang pasti tidak didengar oleh Suzy.

.

"Dia mengatakan cintanya?"

"Hyung?" mendapati Kangin hyungnya di depannya, netranya melihat ke sekelilingi cafe.

"Dia sedang berganti. Jadi?" mengerti siapa yang di cari Donghae.

"Sepertinya dia masih menyayangi Hyukee. Dia menanyakan apa Hyukee lagi dekat dengan wanita lain" menjawab pertanyaan Kangin sambil melanjutkan kerjaan dokumennya.

"So?"

"Hyukee tidak pernah dekat dengan wanita lain selain Suzy, so i-"

"Bukan itu. Kau!" pernyataan itu membuat gerakan tangan Donghae berhenti bermain diatas keyboard laptopnya.

"Dari awal aku menginginkan dirinya. Its still same!" ujarnya tersenyum. "Sampai dia menyadarinya. You knew me so well, right hyung?" lalu melanjutkan ketikkannya.

Kangin memandang iba dongsaeng tampannya ini. Dia memiliki segalanya kecuali love storynya.

"Oh bad kisser hyung ada disini" ledek Hyukjae sehabis berganti dengan seragam sekolahnya. Ya karena pulang ujian dia langsung melakukan part timenya. Dan sebelum dia mendaratkan bokongnya ke kursi di sebelah Kangin, Kangin sudah memiting lehernya yang membuat Hyukjae mengaduh dan minta ampun serta mengundang Donghae tertawa.

"Hyung berhenti, lihat dia sudah seperti myeolchi yang kehabisan air hahaha" ujar Donghae sambil menunjuk wajah Hyukjae.

Akhirnya Hyukjae memilih duduk di sebelah Donghae "Ahg hyung lihat ini pasti merah. Sakit, hyung kan pegulat, tega banget"

Donghae yang mendengar itu lalu mengelus leher Hyukjae.

"Siapa yang mulai deluan coba" Kangin memerhatikan itu gimana pedulinya Donghae pada Hyukjae yang terus mengelus leher Hyukjae. Dengan Hyukjae yang tidak bereaksi berarti seperti sudah terbiasa dengan semua sentuhan itu.

"Ah hyung beraninya main fisik"

"Mulai lagi dongsaeng durhaka" Kangin sudah akan memajukan tangan menggapai Hyukjae namun Hyukjae telah meminta ampun deluan. Lalu menggengam tangan Donghae yang ada di lehernya kemudian tanpa suara hanya dengan gerakan bibir Hyukjae berkata "Sudah baikan, gomawo~".

Kangin memperhatikannya, semua kelakuan mereka itu jauh dari kata sahabat. Apalagi yang dilakukan oleh sesama lelaki. Kangin hanya berharap Hyukjae cepat menyadarinya.

ooOOoo

"Tadaaa"

Donghae mengeluarkan permen tangkai merek(?) chupa-chups rasa fanta kesukaan Hyukjae saat mereka sedang saling menggoda di sepanjang koridor menuju kelas mereka, sekembalinya mereka dari ruang guru sehabis menyelesaikan laporan kegiatan ulang tahun yang lalu.

"WOAH gomawo Hae -YA!!" Hyukjae hendak mengambil permen kesukaannya itu dari tangan Donghae tapi Donghae malah memasukan permen tersebut ke dalam mulutnya. Dan Hyukjae masih mencoba meraih permen itu dari mulut Donghae dengan Donghae yang terus menghindar.

"Apa kalian melihat penampilan Yoona hari ini?"

"Shit tentu saja. Apa dia mabuk saat pergi ke Sekolah?"

"Oh dan kalian tidak akan percaya. Aku sempat menabrak bagian depan tubuhnya dan merasakan dadanya yang bulat itu di dadaku"

"Jangan bangga dulu kawan, aku malah sempat memegang bokongnya"

"Ah kalian tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Aku sempat meremas dadanya dong, "

"Woahhhh kau hebat"

"Dan saat aku bilang tidak sengaja, dia pergi begitu saja haha"

"Wajah mesum kalian tidak pantas berada di Sekolah ini" mereka sontak menoleh ke asal suara yang berada di belakang mereka.

"Hey! Apa masalahmu Hyuk?"

"Aku mendengar semuanya. Apa kalian sungguh seorang siswa. Kalian sungguh tidak punya etika. Kalian pasti tau dengan jelas tindakan kalian itu adalah pelecehan seksual. Kalian tidak tau bagaimana traumanya seseorang di lecehkan seperti hingga ingin mati saja rasanya?" Tangan Hyukjae terkepal dengan detak jantung yang berdetak cepat.

Sesungguhnya Hyukjae bahkan tidak dekat dengan Yoona tapi apa yang dialami Yoona itu meski tidak sama dengan apa yang dialaminya tapi dia mengerti bagaimana perasaan itu.

"Kau terlalu berlebihan Hyukjae. Lagipula harusnya kau melihat dari sisi lain."

"Kau tidak bisa menyalahkan kita saja. Karena pada awalnya Yoona yang berpenampilan seperti itu"

Tangan Hyukjae masih terkepal hingga buku-buku tangannya memutih, mukanya sudah mulai memerah menahan marah, dan keringat terlihat di pelipisnya.

"Dan Hyuk, kau tidak pernah suka ikut campur urusan orang lain sebelumnya . Kenapa kau jadi sok begini sekarang"

Karena Hyukjae tidak ingin membuat kegaduhan dengan mengeluarkan amarahnya. Hyukjae lalu berbalik berlari meninggalkan mereka menuju tangga.

Donghae yang masih berada di sana mendekati kelompok siswa itu. "Kalian jelas tahu bukan jika tindakan kalian itu adalah pelecehan dan tentu saja kalian juga pasti tahu apa hukuman pelaku pelecehan?"

Tanya Donghae setelah melepas permen tangkai dari mulutnya dan bertanya dengan nada tenang tanpa nada sinis sedikitpun. Namun hal itu malah membuat kelompok siswa itu menelan ludah susah mendengar pertanyaan yang mereka sudah mengetahui dengan jelas jawabannya.

"Kali ini hanya peringatan..." mereka terlihat menghembuskan napas lega.

"Tapi jika aku melihat atau mendengar kalian melakukannya lagi. Aku akan mengeluarkan kalian meskipun saat ini kita masih mengikuti ujian akhir, dan tentu saja melaporkan kalian ke bagian hukum DENGAN atau TANPA izin kepala sekolah" mengakhir ucapannya dengan senyuman manis namun dapat membuat kelompok siswa itu merinding dan mungkin tidak bisa tidur nyenyak malam ini karena terbayang senyum manis Donghae dengan tatapan membunuhnya.

Lalu Donghae pergi meninggalkan mereka -sambil kembali mengemut permen tangkai chupa chupsnya- menuju atap sekolah (jika tebakannya benar Hyukjae sedang berada di sana) meninggalkan kelompok siswa itu yang sedang mengusap lengan dan leher mereka yang merinding efek senyuman manis pembunuh Donghae.

..

Hyukjae terlihat memukul berulang kali pagar berjaring(?) besi di depannya. Dia marah entahlah pada traumanya, pada grup siswa tadi, pada Yoona ataukah pada dirinya. Kemudian menggenggam erat jaring pagar tersebut.

SRET

Hyukjae tersentak karena Donghae memeluknya dari belakang, dan memasukan chupa-chups dari mulutnya kedalam mulut Hyukjae kemudian melepas genggaman Hyukjae pada pagar pembatas berjaring itu dan memasukkan jemarinya ke sela jemari Hyukjae dan meremasnya lembut. Mencoba menenangkan Hyukjae. Dan Donghae dapat merasakan remasan balasan pada tangannya begitu erat.

Setelah merasa Hyukjae tidak meremas tangannya lagi. Donghae melepas tangannya dan memeluk erat perut Hyukjae.

Memposisikan kepalanya di bahu Hyukjae, Donghae berkata lembut "Lepaskan saja semuanya, aku ada disini"

Hyukjae lalu melepas pelukan Donghae berbalik menghadap Donghae, mengeluarkan permen tangkai dari mulutnya dan memasukan kembali kedalam mulut Donghae. Dan berakhir memeluk Donghae erat dengan meremas seragam Donghae erat, membenamkan wajahnya pada dada Donghae tanpa isakan, tanpa air mata hanya tubuhnya yang bergetar.

Donghae sendiri merasa sesak, namun dia tidak tau akan berbuat apa selain mengelus punggung dan kepala Hyukjae sambil mengucapkan kata-kata yang mungkin menenangkan Hyukjae.

Dan mereka di kagetkan dengan suara pintu yang dibanting diikuti adegan kedua insan yang sedang bercumbu yang tidak patut dilakukan oleh Siswa High School.

Mereka adalah Sehun dan Yoona. Sehun terlihat sangat rakus mencium Yoona dengan tangannya yang naik turun dalam baju Yoona sambil berjalan yang sepertinya menuju ke arah HaeHyuk. Meremas bokong Yoona yang roknya sudah tidak pada tempatnya dan bajunya yang mungkin sedikit lagi tidak pada tempatnya.

Donghae yang melihat adegan tidak pantas itu lalu membalikan posisi Hyukjae mengahadap ke pagar berjaring membelakangi HunYoon -berhadapan dengannya- dengan telinga Hyukjae yang dia tutup dengan kedua tangannya. Sedangkan dia terus menatap wajah Hyukjae sambil tersenyum menenangkan karena Hyukjae menatapnya dengan panik.

"Hun stop, ada orang lain disini" ucap Yoona terengah sambil melepaskan diri dari Sehun lalu merapikan pakaiannya.

Donghae yang mendengar itu -karena ia sama sekali tidak melihat mereka dan hanya menatap Hyukjae-, kemudian melepas tangannya dari telinga Hyukjae dan membiarkan Hyukjae berbalik melihat mereka.

"Ekhm, Aku memang tidak tau bagaimana ciuman dalam pacaran itu tapi dari drama yang ku tonton mereka tidak melakukannya seperti itu Sehun! "

Ok this moment supposed to be serious but, Donghae benar benar ingin tertawa saat ini karena kata-kata polos Hyukjae. So, Donghae lalu melihat Hyukjae dengan menahan senyum dan tatapan gemas. Meanwhile Sehun sudah tertawa karena kata-kata polos Hyukjae.

Yoona yang melihat itu lalu shock karena dia tidak pernah melihat Donghae menatap seseorang dan memperlihatkan senyum yang seperti itu sebelumnya. Selama ia mengejar Donghae dia hanya tahu Donghae adalah pribadi yang dingin namun ramah. Yoona seperti melihat sisi lain dari Donghae sekarang dan itu saat Donghae sedang bersama Hyukjae. Sepertinya Yoona harus membenarkan rumor atau bukan rumor lagi jika satu-satunya orang yang dapat menaklukan hati Donghae adalah Hyukjae. So, is Donghae gay? Or only for Hyukjae?

"Wae?!" tanya Hyukjae heran ke Donghae yang melihatnya apalagi Yoona disana sedang menahan senyum dan Sehun sudah tertawa.

"Nothing" ugh, ingin rasanya Donghae memeluk erat Hyukjae sekarang. Wajah bingungnya itu terlalu menggemaskan. Ngomong-ngomong Donghae sudah membuang permen tangkainya.

Meski masih tidak mengerti dengan situasi saat ini Hyukjae kemudian melanjutkan maksud kata-katanya. "Ekhem. Yang aku lihat saat ini seperti bukan adegan sepasang kekasih tetapi pelecehan! Melihat bagaimana caramu memperlakukannya tidaklah berbeda dengan Kai dan kelompoknya?"

Alis Sehun tertaut dengan keningnya yang berkerut tanda tidak mengerti apa hubungan Yoona dengan teman kelas kekasihnya itu.

"Kau tidak tau?"

"Apa kau masih bisa beranggapan kau kekasih Yoona saat kau menyuruhnya memakai pakaian tak sopan itu sehingga Kai dan kelompoknya punya alasan untuk menyentuh tubuhnya?"

"Aku pikir dalam sebuah hubungan seorang lelaki akan selalu menjadi pelindung wanitanya? Huh, ternyata aku salah" sindir Hyukjae

"Ya, karena tidak selalu lelaki bisa melindungi wanitanya" tambah Donghae yang membuat sesak di hati Hyukjae entah kenapa.

"JADI KAU MEMBELA-"

"Dengarkan penjelasanku dulu hm?" kata Donghae sangat lembut -sambil mengelus lembut bahu Hyukjae- menenangkan Hyukjae yang sempat berteriak padanya tadi, Donghae tidak heran kenapa Hyukjae berteriak kepadanya seperti itu. Donghae mengerti penderitaan Hyukjae. Dan dia tau Hyukjae hanya melepaskan semua isi hatinya yang selama ini dia pendam.

"Karena ada kalanya wanita yang akan melindungi lelakinya..."

"Aku yakin ada hal yang membuat Sehun melakukan hal ini. Karena aku mengenal Sehun dan dia bukanlah orang seperti ini."

BAM

Tepat sekali as expected from Ketua Osis. Tebakannya tepat mengenai hati Sehun. Kenapa orang yang berada didepannya harus seperfect itu.

"Kau benar Hyung" Yoona dan Hyukjae melihatnya heran.

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?'

"Kenapa kau sesempurna ini Hyung!? "

"Kenapa kau selalu mendapatkan semua yang kuinginkan Hyung?! "

"Dan KENAPA KAU TIDAK PERDULI KALO YOONA NOONA MENCINTAIMU?!"

Donghae masih menunggu kelanjutan perkataan Sehun karena dia pikir Sehun tidak memerlukan jawaban. Hyukjae terkejut lalu menatap Donghae heran karena kenapa sepertinya Donghae santai saja. Sedangkan Yoona disana masih terkejut dan heran. Ada apa hubungannya dengan Donghae saat ini?

"Ya, aku melakukan ini sesuai rencanaku. Aku tau jika jam istirahat ataupun waktu kosong kau akan selalu berada di atap sekolah. Dan aku berencana ingin memperlihatkanmu saat aku dan Yoona noona melakukan sex agar kau tau jika noona adalah milikku sekarang"

SREK

PLAK

Suara pertama adalah suara langkah kaki Hyukjae yang ingin memukul wajah Sehun namun tangannya di tahan Donghae.

Dan suara kedua adalah suara tangan Yoona yang beradu dengan pipi Sehun. Dengan Yoona yang berderai air mata.

"Aku tidak sejahat itu untuk menjadi kekasihmu jika masih menyukai Donghae, Hun. Aku mencintaimu sekarang! Aku tidak tau jika kau tidak bisa mempercayaiku" Yoona terisak dia merasa sakit sekali kenapa dia selalu bernasib buruk dalam percintaan. Dia pikir Sehun benar-benar mencintainya dia bahkan memberikan keperawanannya hanya untuk Sehun karena dia mencintai Sehun. Dia memang menyukai Donghae tapi itu sudah berlalu.

Hyukjae yang melihat itu membalikkan tubuhnya menghadap pagar pembatas, menggenggam tangan Donghae erat. Hyukjae bisa merasakan sakitnya hati Yoona. Setelah melakukan semua keinginan kekasihnya dan beared dengan semua perlakukan tak senonoh yang di terimanya namun ternyata kekasihnya melakukan ini hanya untuk harga dirinya di depan orang yang dia anggap musuhnya.

Donghae melihat Hyukjae sebentar, mengalihkan pandangan ke HunYoon lalu berkata "Aku tau Yoona pernah menyukaiku, tapi itu sudah berlalu Hun dan aku tidak pernah ada perasaan lebih dari seorang teman terhadapnya. Dia bukan seseorang yang dapat membuatku mencintainya"

"Aku pikir Yoona sekarang mencintaimu Hun, dengan melihat semua pengorbanannya untukmu. Dan aku tidak mendapatkan semua yang kau inginkan... begitu saja. Aku berusaha keras mendapatkannya."

"Aku tau kita memiliki banyak kesamaan itu mengapa kau selalu beranggapan aku merebut apapun itu darimu. Jika kau mau kita bisa berjuang sama-sama untuk mendapatkannya Hun"

30 detik berlalu

"Aku akan pergi sekarang karena aku pikir ini adalah masalah pribadi kalian" HaeHyuk berjalan sambil bergandengan tangan lalu saat melewati HunYoon, Hyukjae berhenti sebentar lalu melepaskan jas sekolahnya untuk menutupi tubuh Yoona dan tanpa berkata-kata dia menggenggam tangan Donghae untuk pergi dari sana.

..

"Huft~ kenapa Sehun seperti itu? " pertanyaan retoris itu yang keluar pertama kali untuk memulai percakapan oleh Hyuk setelah menutup pintu atap sekolah.

"Jangan terlalu banyak berpikir Hyuk. Lihat sudah banyak keriput di wajahmu" sambil mengelus-elus kening, alis, batang hidung, kantung mata, dagu, ujung-ujung mata dan bibir Hyukjae bermaksud menggoda Hyukjae.

TWITCH

Sayangnya ini bukan anime jadi kalian tidak bisa melihat perempatan di kepala Hyukjae. "INI SEMUA KARENAMU IKAAAANNN"

Donghae lalu menutup telinganya dengan kedua tangan. Dengan mereka yang masih tetap bergandengan tangan. Dan sepertinya Hyukjae akan protes karena merasa tangannya ikut terangkat.

"Ya! "

"Hem? Apa? Aku tidak dengar karena aku menutup telinga tadi"

"Ya Tuhan~ kenapa kau menjadikannya Ketua Osis dengan cara berpikirnya seperti itu huhuhuhuhu"

"Jangan mendramatisir keadaan Hyuk"

"Kau pikir siapa yang deluan-"

"Memulai percakapan? Itu kau Hyuk"

"Jangan menyela. Aku belum selesai bicara"

"Donghae"

"Hm? "

"Jangan bilang kau diam karena aku bilang jangan menyela aku bicara"

"Itu kau tau"

"Kau gagal fokus lagi HAEEE huhuhu"

Dan biarkan mereka dengan perdebatan mereka lagi, dengan tawa dan senyum yang menghiasi wajah mereka meski dengan perdebatan. Dan tautan tangan mereka yang belum terlepas dengan Donghae yang terus mengelus punggung tangan Hyukjae sepanjang jalan mereka sejak keluar dari atap sekolah. Karena sebenarnya kebodohannya hanya kedok agar Hyukjae tak memikirkan permasalahan tadi lebih jauh. Dan Hyukjae tau itu.

.
.

"Hyukjae oppa"

Itu suara Yoona yang memanggil Hyukjae yang sedang berjalan pulang melewati gerbang sekolah.

"Ini" sambil menyerahkan jas sekolah Hyukjae.

"Gomawo, tapi aku bawa coat sendiri jadi.." sambil memegang coat yang dipakainya.

Mengambil Jasnya dari tangan Yoona sambil tersenyum ramah "Eum, oke. Gweanchana?"

Setelah sadar atas pertanyaannya kemudian memukul kepalanya karena merasa dia melontarkan pertanyaan bodoh, bagaimana mungkin Yoona akan baik-baik saja setelah apa yang terjadi.
Yoona tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan Hyukjae "Aku baik-baik saja kok. Gomawoyo~" kemudian membungkuk.

"Donghae oppa, mianhaeyo"

Yang di balas Donghae hanya dengan senyuman dan anggukan.

"Kalau begitu aku deluan oppa. Annyeong~"

"Annyeong~" koor HaeHyuk

"DONGHAE OPPAAA"

Itu adalah teriakan dari fans Donghae yang menghampiri HaeHyuk.

"Ini" mereka berbarengan menyerahkan Surat dengan amplop pink motif love dan sebatang coklat dengan hiasan love juga.

"Karena oppa sudah putus dengan Ailee jadi kami tidak perlu menaruhnya diam-diam di lokermu lagi dan bisa memberikanmu langsung kan?" tanya salah satu fan.

Donghae tersenyum lalu mengambil pemberian dari fansnya.

Mendengar itu Hyukjae lalu melihat Donghae dengan pandangan susahnya(?) kemudian mengambil salah satu coklat dari fan Donghae.

"Coklatnya berikan saja padaku. Donghae tidak terlalu suka makanan manis tau. Coklat di apartemennya saja sudah menggunung kalau bukan aku yang makan. Kasih Donghae apel aja, itu sarapan paginya"

"Benarkah itu oppa?"

"Tentu saja!" ini Hyukjae yang menyahut.

"HYUK-" ini suara fans Donghae yang meneriaki Hyukjae karena kesal Hyukjae yang menjawab pertanyaan mereka tapi terpotong karena Donghae menjawab.

"Aku bisa memakan coklatnya tapi kadang-kadang. Kalo kalian memberikanku setiap hari seperti ini mungkin 100tahun kemudian baru habis itu coklat" canda Donghae. Yang mengundang tawa fans Donghae dan bola mata malas Hyukjae terhadap candaan garing Donghae.

"Dan yah apel adalah sarapan pagiku"

ooOOoo

Donghae tidak bisa mengunci mulutnya. Saat berada di meja makan yang berhadapan dengan Hyukjae dan Sora. Donghae memberitahukan Sora perihal pelecehan terhadap Hyukjae. Dan Sora meminta maaf karena kemarin meninggalkan Hyukjae sendiri, Sora hampir menangis kalo Hyukjae tidak menunjukkan aksi ngambeknya yang membuat Sora semakin merasa bersalah karena ternyata Sora sudah mengetahui masalah itu sehingga ia tidak pernah menyuruh Hyukjae meggunakan kendaraan umum jika tidak bersama Haesung.

"Maafkan aku noona" Donghae merasa bersalah menceritakan kejadian kemarin.

"Mulai saat ini aku yang akan melindungi Hyukee. Aku akan selalu berada disisinya menjaganya" janji Donghae yang membuat Sora merasakan perasaan yang tidak nyaman karena dia sangat mengerti dengan kalimat terakhir Donghae.

Sedangkan Hyukjae merasa terharu dan yang entah kenapa membuat jantungnya berdebar dengan kalimat terakhir Donghae.

BIP BIP BIP BIP

"Oh, Haesung oppa sudah pulang, noona menyambut Haesung oppa dulu"

.

Masih disela-sela mereka menikmati makan malam mereka. Hyukjae merasa ada sesuatu yang melewati samping kanan wajahnya dan menyenggol sedikit telinganya. Saat melihat kebelakang tubuhnya sesuatu itu adalah seekor kecoa yang terbang melewati telinganya dan hinggap dinding, Hyukjae berteriak histeris. Kemudian menyuruh Donghae membuangnya dan ia meringkuk di sofa.

Donghae lalu membunuh kecoa itu dan memegang antena(?)nya. "Kau takut pada kecoa ini Hyukee? Pada hewan kecil ini?" sambil melihat kecoa itu dan Hyukjae bergantian, namun karena ia tidak mendapat respon ia mendekati sofa yang berjarak 8 langkah dari meja makan kemudian membuang kecoa yang dipegangnya dan mencuci tangan lalu duduk disebelah kiri Hyukjae yang telah meringkuk dengan tubuh gemetar meski tanpa isakan.

Donghae lalu memeluk erat tubuh gemetar itu melingkarkan tangannya pada tubuh Hyukjae membenamkan kepalanya pada tengkuk Hyukjae lalu mengecup tengkuk Hyukjae menenangkannya. "Kau sungguh takut pada kecoa? Maafkan aku, aku tidak tau" ucapnya sambil membenamkan beberapa kecupan di tengkuk Hyukjae menenangkan.

Mengusap kaki dan punggung dengan tangan yang ia lingkari. Mereka menjijikan Hae, mereka binatang mengerikan. Aku benci binatang itu dan bagaimana bisa kau memegangnya seperti itu? ucap Hyukjae sambil bergetar masih dengan posisi meringkuknya yang berada dalam pelukan Donghae.

“Hm, tapi kau bisa membunuhnya Hyuk? ucap Donghae lembut sambil terus memberikan elusan dan kecupan. Berharap dapat menenangkan Hyukjae.

"Tidak Hae tidak bisa nanti nanti mereka akan terbang dan... " ucap Hyukjae tersendat dan lirih. Hyukjae bahkan mencengkeram tangan Donghae yang berada di kakinya karena tangannya tadi memeluk kakinya sendiri karena posisinya meringkuk. Bahkan ia gemetar hebat saat mengatakan itu karena membayangkannya.

"Maafkan aku Hyuk, lupakan tentang binatang itu hm? Khawatir Donghae saat merasakan tubuh Hyukjae yang semakin gemetar ketakutan.

Cklek

Saat Sora melihat bahu Hyukjae yang gemetar, seperti mengerti apa yang terjadi lalu meminta Donghae menuntun Hyukjae ke kamarnya dan mengucapkan terima kasih karena Donghae ada disini.

Sora dan Haesung menatap punggung Donghae yang menggendong bride style Hyukjae yang menggenggam erat seragam Donghae.

Hyukjae fobia akut pada kecoa itu kenapa dia menjadi cleanfreak.

"Aku tidak tahu ini benar atau tidak, tapi aku berharap Donghae bisa selalu melindungi Hyukjae seperti ini" ujar Sora sambil menggandeng tangan sang suami ke meja makan. "Kau telah berharap yang terbaik yeobo" kemudian mendaratkan kecupan di dahi Sora.

..

Biasanya Hyukjae akan seperti ini selama sejam atau lebih kemudian lelah dan ketiduran.

"Hyukjae katakan padaku bagaimana cara membuatmu berhenti seperti ini?” Tanya Donghae sarat akan kekhawatiran melihat Hyukjae yang masih meringkuk dan bergetar di atas tempat tidurnya. Dia benar-benar tidak tega melihat Hyukjae seperti ini lagi setelah apa yang ia lihat di dalam kereta.

Menatap Donghae berujar lirih "Hae~" lalu dengan ragu-ragu membawa telapak tangan Donghae menuju telinganya "Bi...bisakah.. tolong hilangkan rasa sentuhan binatang itu Hae?"

Dengan itu Donghae langsung membawa kedua telapak tangannya yang kasar mengelus anggota tubuh Hyukjae yang mulus(?). Mulai dari telinga yang memang bersentuhan dengan kecoa itu, lalu leher, mengelusnya sambil menatap Hyukjae teduh yang balik menatapnya sayu. Dan oke itu membuat debaran tak teratur pada jantung Donghae. Di tambah dengan kulit Hyukjae yang entah mengapa lebih lembut dari terakhir kali mereka bersentuhan ataukah karena sesuatu yang lain.

Menghilangkan pemikiran tidak sopan itu, Donghae kembali membawa tangan kirinya mengelus lengan, pinggang dan paha Hyukjae. Sedangkan tangan kanannya tetap mengelus telinga dan pipi Hyukjae. Hyukjae yang menerima perlakuan itu sepertinya mulai rileks karena dia memejamkan matanya dan seperti menyandarkan kepalanya(?) pada lengan kanan Donghae yang mengelus pipinya. Dan kalau boleh jujur desiran itu juga menghampiri Hyukjae sehingga membuat pipinya memerah.

Donghae terkekeh melihatnya karena Hyukjae seperti kucing saat ini. "Sudah lebih baik?"

Membuka mata lalu menatap mata sendu Donghae kemudian mengangguk "Gomawoyo~~" sambil tersenyum.

Donghae menghela nafas dia benar-benar khawatir tadi "Kau benar-benar menakutiku tadi"

"Kau yang menakutiku deluan, kau lupa" sulking Hyukjae.

"Ah, iya, maaf. Aku tidak tahu ka... "

"Sudah hae, Jangan membahasnya lagi kumohon~" melasnya

Hahhh terlalu banyak hal yang membuatmu takut. Bagaimana aku bisa melepaskanmu? sindir atau kode Donghae sambil berbaring di samping Hyukjae.

Beranjak dari tempat tidurnya meski kakinya masih lemas menuju kamar mandi sambil berujar "Then, jangan lepaskan aku!" tersenyum jahil menatap Donghae langsung menutup pintu kamar mandi.

Donghae tersenyum geli "Apa itu kode?" sambil sedikit berteriak karena Hyukjae menyalakan air.

"Kau sungguh tidak peka?" itu pertanyaan bukan pernyataan yang Hyukjae lontarkan sambil tersenyum geli di dalam kamar mandi.

"Apakah aku harus menjawabnya dengan kode atau kata yang jelas?" Donghae mulai menggoda Hyukjae.

Dan biarkan mereka saling menggoda tentang perasaan mereka. Setidaknya saat ini mereka tau salah satu alasan bahwa mereka akan terus bersama.


tbc
Guys, aku gak tau bakal update chap 5/akhirnya kapan, yang pasti aku bakal lanjutin. Maaf atas semua keterlambatan ini. Maaf jika chap ini alay dan bikin mual. Makasih banyak buat yang masih Setia menunggu ff gak jelas ini *bow*. Maaf kalo mengecewakan.